Makna dan Tujuan Aqiqah

Makna dan Tujuan Aqiqah Aqiqah merupakan sebuah hal yang tidak asing untuk masyarakat Indonesia terutama untuk kalangan umat muslim. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan penghormatan kepada Rasulullah, sudah banyak masyarakat yang sadar untuk melaksanakan aqiqah saat kelahiran putra putri mereka. Biasanya, saat mengadakan acara aqiqah, yang bersangkutan akan memanggil keluarga, kerabat, teman, dan tetangga untuk datang kerumah dan mendoakan bayi yang baru lahir. Lantas, apa makna dan tujuan aqiqah?

Sebelum terlalu jauh, mari kita belajar mengenai apa yang melandasi acara aqiqah ini diadakan, dan bagaimana hukumnya.

Sejarah aqiqah

Aqiqah sendiri pertama kali dilaksanakan oleh Rasulullah SAW saat kelahiran cucunya. Beliau menyembelih dua ekor kambing sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran cucu laki-lakinya. Sebagai sosok panutan, apapun yang rasulullah lakukan tidak luput dari perhatian para sahabatnya. Sehingga, setelah rasulullah, kemudian para sahabat meneruskan acara aqiqah ini dan masih diteruskan oleh umat muslim sampai hari ini. Hewan yang disembelih berupa kambing. Dua ekor untuk anak laki-laki dan seekor untuk anak perempuan. Sedangkan hukum pelaksanaan aqiqah sendiri yakni sunnah muakkad. Sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan bagi mereka yang mampu.

Pelaksanaan aqiqah

Aqiqah paling utama dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahiran bayi. Namun, jika dirasa saat itu masih belum mampu untuk melaksanakannya, aqiqah dapat dilaksanakan pada lain waktu sampai anak tersebut memasuki usia baligh. Hewan untuk aqiqah

Berbeda dengan qurban yang dapat menggunakan berbagai hewan ternak seperti, kambing, domba, sapi, kerbau maupun unta, untuk pelaksanaan aqiqah di khususkan hanya menggunakan hewan kambing atau domba. Dengan spesifikasi sehat, dan tidak cacat.

Makna dan tujuan aqiqah

Mengacu pada sejarah pelaksanaan aqiqah pertama kali, dapat kita ambil kesimpulan bahwa, makna aqiqah secara bahasa adalah rambut yang ada di kepala bayi yang baru lahir. Dan secara istilah merupakan penyembelihan hewan kambing sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran seorang bagi dalam sebuah keluarga. Sehingga, dalam pelaksanaannya, selain menyembelih hewan kambing, aqiqah biasanya dibarengi dengan mencukur rambut bayi dan pemberian nama. Sedangkan tujuan aqiqah adalah :

1.Menjalankan sunnah rasulullah

Sebagai seorang muslim, selain menjalankan perintah dari Allah Swt, kita diperintahkan untuk mengikuti sunnah-sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Salah satunya adalah melaksanakan aqiqah saat dikaruniai seorang putra atau putri. Hal ini selain sebagai bentuk rasa hormat kita kepada rasulullah, juga sebagai harapan agar anak yang kita lahirkan senantiasa mendapatkan lindungan Allah Swt.

2.Sebagai simbol rasa syukur

Sebenarnya, perwujudan rasa syukur bisa dilakukan dengan berbagai hal. Namun, untuk umat muslim, rasulullah Saw telah mencontohkan cara mensyukuri nikmat diberi keturunan dengan melaksanakan aqiqah.

3.Berbagi kepada sesama dan menjalin tali silaturahmi

Dalam pelaksanaan aqiqah, yang bersangkutan akan mengundang keluarga, tetangga dan sanak saudara berkumpul di rumah untuk memanjatkan doa terbaik agar bayi yang dilahirkan menjadi anak yang sholih sholihah dan kemudian daging yang sudah disembelih dan dimasak dibagikan kepada tamu yang hadir. Memanjatkan doa bersama dan membagikan daging adalah termasuk bentuk berbagi dan menjalin tali silaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara.

Melaksanakan aqiqah sesuai dengan sunnah rasulullah selain juga untuk bentuk rasa syukur juga sebagai bentuk tindakan untuk mencari ridha Allah, dan mengharap agar bayi yang dilahirkan dapat menjadi penerus yang baik.

Walaupun hukum aqiqah sunnah muakkad, namun tidak menjadikannya wajib dan berdosa bila tidak melaksanakan. Karena, pada kenyataannya banyak sekali keluarga yang mungkin tidak mampu untuk melaksanakan aqiqah kepada setiap putra maupun putri yang dilahirkan di keluarga tersebut.

Jika kita termasuk orang-orang kurang beruntung karena sewaktu kecil orang tua tidak dapat melaksanakan aqiqah, kita dapat melakukan aqiqah untuk diri kita sendiri ketika dewasa. Menilik dari makna dan tujuan aqiqah sebagai perwujudan rasa syukur, mengikuti sunnah rasul, dapat berbagi dan menjalin silaturahmi kepada sesama, pelaksanaan aqiqah ketika dewasa dapat dilakukan oleh diri sendiri. Yang berbeda hanya oleh siapa yang melakukannya.

Melihat makna dan tujuan aqiqah yang begitu baik, tidak heran jika hukumnya merupakan sunnah muakkad. Dan sangat dianjurkan. Sebagai umat muslim yang baik, mari kita senantiasa menjaga apa yang diajarkan rasulullah dengan terus mengamalkan dan mengajarkan kepada generasi penerus kita. Mencontohkan dan menjelaskan mengenai makna dan tujuan aqiqah merupakan bentuk pelestarian ajaran baik dari rasulullah yang senantiasa harus kita jaga sampai akhir zaman. Semoga, kita semua termasuk golongan yang dimampukan untuk menjaga sunnah-sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. 
Untuk mempelajari lebih banyak lagi ilmu mengenai aqiqah, makna dan tujuan, hukum, serta berbagai hal lain mengenai aqiqah, http://www.ammaqiqah.com/ adalah jawabnnya.

Tentang AMM Aqiqah Jogja

AMM Aqiqah Jogja adalah Perusahaan Catering Aqiqah yang menyediakan layanan Aqiqah Jogja, Kambing Guling, Catering Pernikahan Jogja, dan Nasi Box Jogja.

Temukan layanan aqiqah terbaik di AMM Aqiqah Jogja! Kami menyediakan hewan aqiqah berkualitas, diolah sesuai syariat Islam, dan dikemas dengan rapi. Dengan tim profesional dan layanan ramah, setiap momen aqiqah Anda akan lebih bermakna. Percayakan kebutuhan aqiqah Anda kepada kami, dan rasakan kenyamanan serta kepuasan dari pelayanan terbaik kami. AMM Aqiqah Jogja, solusi terpercaya untuk aqiqah yang penuh berkah.

Recent Posts